Senin, 11 April 2011

bola



AFP
Penyerang AC Milan, Alexandre Pato.
Milan unggul lebih dulu melalui Clarence Seedorf pada menit kedelapan. Gol bermula dari umpan terobosan Zlatan Ibrahimovic, yang tampaknya diarahkan kepada Seedorf. Namun, bola dipotong Gianluca Comotto.
Beruntung bagi Milan, Pato berhasil merebut bola dan dengan kepalanya mengirim bola kepada Seedorf. Seedorf berhasil menguasai bola dan menembakkannya masuk gawang tuan rumah.
Pato nyaris mencatatkan namanya sendiri dalam daftar pencetak gol pada menit kesepuluh. Setelah menguasai umpan terobosan Seedorf, ia berhadapan satu lawan satu dengan Boruc dan melepaskan tembakan, yang sayangnya masih bisa ditepis Boruc.
Fiorentina yang sempat menekan pada awal-awal laga sempat mengalami penurunan performa setelah dua serangan beruntun itu. Baru pada menit ke-15, mereka menunjukkan tanda-tanda bangkit.
Selain mampu meredam serangan Milan, mereka juga nyaris menyamakan kedudukan melalui Marco Danadel pada menit ke-18. Namun, eksekusi Donadel yang secara akurat menyasar sudut kanan bawah gawang bisa dijinakkan Christian Abbiati.
Meski gagal, Fiorentina terus berusaha mempertahankan tekanan mereka. Sayang, agresivitas mereka tidak didukung akurasi umpan yang baik, sehingga serangan mereka kerap kandas di tengah jalan.
Nasib Milan juga tidak lebih baik. Meski mampu menghindarkan diri dari ancaman, mereka juga kesulitan mengalirkan serangan sampai tuntas akibat sikap disiplin barisan belakang Fiorentina.
Pertandingan berlangsung sengit dengan aksi saling rebut bola dan usaha saling serang. Namun, tak ada gol baru tercipta sampai Pato berhasil menyepak umpan Kevin-Prince Boateng masuk ke sudut kanan bawah gawang Fiorentina pada menit ke-41.
Milan mendapatkan dua peluang emas dari Ibrahimovic pada menit ke-51 dan ke-53. Namun, kedua eksekusi Ibra meleset dari sasaran.
Tekanan Milan memaksa pelatih Sinisa Mihajlovic menarik Cesare Natali dan Marco Donadel dan memasukkan Per Kroldrup dan Valon Behrami pada menit ke-56 dan ke-62.
Setelah pergantian itu, Fiorentina bermain dalam tempo lebih lambat dan memainkan penguasaan bola. Dengan perubahan itu, meski tanpa peluang berarti, mereka mulai bisa mengimbangi permainan Milan.
Memasuki menit ke-70, Fiorentina mulai konsisten memberikan tekanan pada Milan. Pada menit ke-71, misalnya, Alberto GIlardino melakukan penetrasi yang berujung eksekusi. Namun, tembakan itu bisa dijinakkan Abbiati.
Sekitar dua menit setelahnya, GIlardino kembali berhasil menembus kotak penalti Milan. Namun, belum sempat melakukan eksekusi, ia jatuh setelah berkontak fisik dengan Seedorf.
Wasit tidak menghadiahkan penalti untuk Fiorentina, melainkan kartu kuning untuk Gilardino, yang mungkin dinilainya diving.
Keputusan itu mengundang teriakan-teriakan bernada cemoohan dari suporter. Di sisi lain, Fiorentina terus mempertahankan intensitas permainan mereka dan nyaris tanpa terancam mereka berhasil mengikis ketinggalan menjadi 1-2 berkat gol Juan Vargas pada menit ke-77.
Gol bermula dari tembakan Riccardo Montolivo yang diblok Abbiati. Vargas berhasil menjangkau bola muntah dan menembakkannya. Bola masuk sudut kanan bawah gawang Abbiati setelah sempat mengenai Gennaro Gattuso.
Sebelum kembali tertekan, Milan memperbaiki penguasaan bola mereka dan dalam waktu singkat sudah kembali mengendalikan jalannya permainan.
Namun, belum lagi mampu membuat gol, Milan kehilangan didera bencana kartu merah, yang diterima Zlatan Ibrahimovic pada menit ke-85, setelah ia beradu mulut dengan asisten wasit.
Fiorentina kemudian berusaha mengambil keuntungan dari situasi itu dengan menaikkan intensitas serangan mereka. Fiorentina pun kembali di atas angin. Sayang, usaha mereka gagal membuahkan gol kedua, sampai peluit berbunyi panjang.
Dengan hasil tersebut, Milan menguasai klasemen dengan 68 poin, atau unggul tiga angka dari pesaing terdekat, Napoli. Adapun Fiorentina tertahan di peringkat ke-11 dengan 42 poin.

penulis tjatur wiharyo

Tidak ada komentar:

Posting Komentar