Partai Klasik di Semifinal
Aspac yang diduga akan menang mudah ternyata mendapat perlawanan keras dari point guard Stadium, Merio Ferdiyansyah. Merio yang kelelahan di kuarter akhir membuka jalan Aspac untuk menang 71-65.
Semangat juang Stadium langsung ditunjukan oleh Merio dan Dino Leonardo yang diturunkan sebagai pemain utama. Walau Merio hanya mampu mencetak dua angka, pertahanan Stadium yang dia galang mampu mengunci Aspac sehingga hanya Xaverius Prawiro dan Mario Gerungan saja yang mampu mencetak angka di kuarter pertama. Namun demikian, Aspac masih tetap unggul sementara 13-12 di akhir kuarter. Mario enam poin, dan Xaverius mencetak tujuh poin.
Sengitnya pertandingan dimulai di kuarter kedua. Xaverius beringas menyelesaikan bola-bola yang dia terima dari Mario Gerungan dan menambah 11 poin di kuarter kedua. Kehebatan Xaverius menghadapi tantangan langsung dari Merio. Menyerang dari sisi kanan pertahanan Aspac, tiga tembakan tiga angka Merio masuk mulus ke dalam ring Aspac. Mario Gerungan yang ditugaskan menjaga Merio kerap tertinggal dan mati langkah. Merio membukukan 19 angka di kuarter dua namun belum mampu melewati raihan Aspac. Aspac masih unggul sementara 44-39.
Merio masih menggila di kuarter ketiga. Tambahan enam poin Merio mampu membawa Stadium unggul 55-53 di akhir kuarter ketiga. Sayang, Merio telanjur kelelahan dan mengalami kram walau masih mampu bermain beberapa menit di kuarter terakhir. Bolongnya pertahanan Stadium membuat Xaverius mampu kembali menyarangkan angka. Demikian pula Rizky Effendi yang membukukan enam angka di akhir kuarter empat dan akhirnya membawa Aspac menjaga jarak dan menutup laga dengan selisih keunggulan enam angka. Dengan hasil ini Aspac memastikan diri bertemu Satria Muda Britama Jakarta pada laga semifinal kedua yang akan berlangsung hari Jumat, 11 Maret pukul 19.00 WIB.
Kemenangan Aspac belum membuat puas timnya. Tri Prasetyo Utomo. Asisten pelatih Asapac itu mengutarakan bahwa masih banyak kesalahan tim. "Ini belum memuaskan untuk pertandingan tadi. Tapi, tidak ada kendala khusus. Defense mereka lumayan. Stadium adalah lawan yang imbang bagi kami. Mereka bermain sangat bagus. Kami sekarang harus fokus menghadapi laga selanjutnya (melawan Satria Muda). Untuk itu, kami akan memfokuskan ke mental," ungkapnya.
Di lain pihak, Stadium merasa bahwa timnya belum bisa memanfaatkan momen penting. "Ini adalah pertama kali kami masuk playoff. Pemain sebenarnya juga sudah cukup adaptif dengan pertandingan. Makanya, tadi pun seru sekali. Namun, hasil pertandingan tadi tidak sesuai keinginan. Tim kami harus belajar mempertahankan apa yang seharusnya dipertahankan. Mental pemain juga perlu diperbaiki," ujar Rizky, asisten pelatih Stadium.
Pada babak semifinal nanti, Dell Aspac akan bertemu tim kuat lainnya Satria Muda Britama yang berhasil menyingkirkan Muba Hang Tuah Indonesia Muda Sumatera Selatan dengan skor 86-53. Pertemuan Dell Aspac versus SM Britama merupakan partai klasik antara dua tim terbaik di tanah air.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar