Jumat, 15 April 2011

Satu Koin untuk Atasi Sampah

LUAR biasa kreatif. Itulah ungkapan yang pas untuk mahasiswa Fakultas Hukum Universitas Mulawarman (Unmul).

Bergelut di dunia pendidikan, tidak selamanya hanya aktif dengan ilmu-ilmu teoritik yang didapat di bangku kuliah. Tetapi harus memiliki kepekaan sosial. Terutama masalah sampah dan kebersihan yang selama ini menjadi persoalan serius Kota Samarinda.
Kamis (14/4) siang kemarin, sejumlah mahasiswa memulai program tersebut dengan penggalangan koin di seputar kampus Unmul. "Program ini kita namakan Koin Kontainer. Jadi kita minta semua orang seikhlasnya menyumbangkan uang koin. Satu atau berapapun yang ada di kantong. Hasilnya kita pakai untuk beli kontainer," terang Koordinator Kegiatan Koin Kontainer, Santa Rahmadi kepada Sapos.
Kata dia, program itu dicetuskan untuk membantu Pemkot Samarinda yang kini tengah kekurangan kontainer sampah. Apalagi kabarnya, anggaran Pemkot juga sangat minim untuk membiayai pembangunan selama setahun ke depan. Namun di sisi lain, kata mahasiswa semester IV jurusan Hukum Lingkungan Unmul itu, mereka juga tak ingin memberatkan mahasiswa maupun masyarakat.
"Jadi kita pakai uang koin saja. Kami pikir, kalau hanya uang koin, mahasiswa ataupun masyarakat tidak diberatkan. Biar cuma uang koin, tapi kalau banyak, kan bisa beli kontainer," ujarnya semangat.
Ditarget, jika terkumpul Rp30 juta, mereka sudah bisa membeli kontainer untuk selanjutnya diserahkan ke Dinas Kebersihan dan Pertamanan (DKP). Bahkan, ia berani memasang target, jika dijalankan secara serius, Desember mendatang sudah bisa membeli satu kontainer.
"Kita awali dulu dari Fakultas Hukum. Baru menyebar ke seluruh Unmul. Selanjutnya, kita bagi beberapa tim, untuk menyebar ke masyarakt untuk mengedarkan tempat koin itu, sekaligus sosialisasai kebersihan," tuturnya.
Ide tersebut kata dia, terinspirasi setelah melakukan kunjungan ke DKP beberapa waktu lalu. Saat itu mereka juga diajak meninjau Tempat Pembuangan Akhir (TPA) Bukit Pinang yang kini menggunung.
Setelah mendapatkan penjelasan mengenai kendala DKP, mereka pun berinisiatif membantu Pemkot dengan cara yang sederhana namun bernilai itu.
Sementara itu, Dekan Fakultas Hukum Unmul, La Sina menyatakan kebanggaannya. Kata dia, sudah sepantasnya mahasiswa mengambil peran penting dalam pembangunan. Karena dunia kampus menurut dia, tidak bisa dipisahkan dengan masyarakat luas.
"Minimal, bisa menjadi contoh yang baik bagi masyarakat. Jadi selain sosialisasi kebersihan, pengumpulan koin juga dimulai dari kampus. Sesudah itu baru ke masyarakat," tandasnya.
Di tempat terpisah, Kepala DKP Kota Samarinda, H Sugeng Chairuddin mengatakan, Pemkot terbuka bagi semua individu maupun instansi untuk berpartisipasi. Pasalnya, DKP kini menghadapi kendala serius terkait keterbatasan fasilitas.
Kata dia, dari 1.800 meter kubik sampah yang diproduksi masyarakat dalam sehari, DKP hanya mampu mengangkut 800 meter kubik. Sedangkan 1.000 meter kubik sisanya tak bisa terangkut, akibat kekurangan kontainer dan truk sampah. (yes)
google

Tidak ada komentar:

Posting Komentar